SOSIALISASI REMBUG STUNTING DESA WONOREJO DALAM POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP)
- Aug 01, 2024
- GIAT 9 UNNES WONOREJO
- BERITA, KEGIATAN, KESEHATAN
Rabu, (31-07-2024) - Mengatasi permasalahan stunting, Desa Wonorejo mengadakan sosialiasi dengan tema “Posyandu Dalam Integritas Layanan Primer” dengan menggandeng puskesmas 1 Karanganyar, bertempat di Aula Balai Desa Wonorejo dan dihadiri oleh aparat desa, bidan, KPMD, kader posyandu, TPK desa, BPD, hingga tenaga pendidik PAUD.
“Rencananya setelah kami memberikan sosialisasi kepada desa akan dilaksanakan kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP)” tutur perwakilan dari Puskesmas Karanganyar.
Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan kegiatan pelayanan kesehatan dengan tujuan menguatkan dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di Desa Wonorejo. Sebelumnya, posyandu di desa ini terbagi menjadi lima yaitu posyandu kelas ibu hamil, balita, remaja, posbindu, dan lansia. Integrasi ini untuk memperkuat promosi kesehatan, pencegahan penyakit, serta resiliensi terhadap pandemi.
“Target kami setelah adanya sosialisasi ini angka stunting bisa menurun hingga nihil atau nol” tutur perwakilan dari Puskesmas Karanganyar 1 tercatat angka stunting pada Desa Wonorejo saat ini masih tinggi ditemukan terdapat 5 anak terindikasi stunting.
Sosialisasi ini berfokus pada tiga aspek utama: siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, mendekatkan layanan kesehatan hingga tingkat desa dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui dashboard situasi kesehatan per-desa dan konsep program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK).
Pukul 09.00 WIB, kegiatan sosialisasi dimulai dengan penyampaian kondisi desa melalui peta sosial, pemaparan kondisi layanan kesehatan serta kelembagaan desa, setelah pemaparan selesai dilanjutkan diskusi interaktif.
Diskusi ini dimulai dengan pembagian 3 kelompok yang termuat kelompok 1 terdiri dari tenaga kesehatan seperti bidan dan kader posyandu, kelompok 2 terdiri dari tenaga pendidikan seperti guru TK/PAUD, serta kelompok 3 terdiri dari remaja dan masyarakat. Pembagian ini dipilih untuk mempermudah diskusi sesuai dengan keahliannya serta mewakili element masyarakat yang ada di dalam Desa Wonorejo.
“Saya berharap setelah dilaksanakannya sosialisasi dan diskusi ini mayarakat Desa Wonorejo dapat lebih peduli dengan pemenuhan gizi anak, agar anak tidak stunting sesuai dengan arahan puskesmas, gizi anak mempengaruhi beberapa aspek mulai dari kesehatan hingga produktifitas dan perekonomian” tutur Achmad Roziqin S.Pd.I selaku kepala Desa Wonorejo.
Penulis : Mahmuji Ramadlan Jafa (KKN Giat 9 Unnes)
Editor : Rosida Nur Kodarina (KKN Giat 9 Unnes)